This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 15 Januari 2019

Jadwal Debat Capres dan Cawapres

Presentasi Kelas XI MIA 2

Senin, 14 Januari 2019

Lanjutan : Dokumentasi Program Unggulan Asrama MAN Insan Cendekia Jambi

#setoran Hapalan
#

Suasana MAN Ic Jambi dimalam Hari

Setoran Tahfidz

Minggu, 13 Januari 2019

***Percik

***Percik By Mosleem Watashiwa ------- "Buk, tolong ibu saya. Tolong talkinkan ibu saya. Tolong ...," pinta Ipung, anak tetanggaku, wajah memelas dalam nafas terengah-engah. Mungkin untuk menuju kemari, ia harus berlari-lari. Aku kaget bukan kepalang mendengar ucapan Ipung. Memang Bu Min, ibunya Ipung, sudah sakit sejak lama. Penyakit diabetes yang dideritanya terus menggerogoti daya tahan tubuh. Terakhir kali, beliau sudah tidak bisa berjalan. Jika kebetulan lewat dan melihatnya terduduk di kursi roda di teras rumah, biasanya aku akan menyapa dan bercengkrama sebentar. Bahkan, tadi pagipun, sepulang belanja sayur, aku masih menyapanya. Tak dinyana, sore hari harus mendengar kabar ini. "Inna lillahi ... oh iya, Pung. Hayuk. Eh, bentar dulu," tukasku. Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Menyimpan sendok nasi yang masih tergenggam di tangan. Tadi, gedoran keras dari luar membuatku terburu-buru membuka pintu. Tanpa sempat berganti baju, aku dan Ipung berjalan cepat menuju rumah Bu Min. Di komplek ini, entah apa alasannya, aku sudah beberapa kali dipanggil untuk menalkinkan orang. Profesi? Bukan. Mengiyakan permintaan bantuan para tetangga untuk menalkinkan orang dalam kondisi darurat seperti itu, banyak pelajaran yang bisa kudapat. Meski, seringkali ada tanya yang menghampiri, "Bagaimana kelak kondisiku saat di situasi seperti itu? Adakah yang bersedia membimbingku? Apakah aku bisa lolos dalam ujian itu?" Ngeri! Terkadang muncul rasa ngeri membayangkan pertanyaan-pertanyaan ini. Sampai di sana, Beberapa tetangga sudah datang terlebih dulu. Aku bergegas menuju pembaringan Bu Min dan segera duduk di sampingnya. Wanita itu berusia hampir sama denganku, enam puluh tahunan, dalam kondisi sakaratul maut. Kini badan tambunnya tergeletak tak berdaya. Mulutnya terbuka. Suara nafas terdengar kencang. Kusentuh kulit Bu Min, sudah mulai dingin. Mungkin inilah yang bernama detik-detik perjuangan. Seketika hati ikut trenyuh. Setelah mendekat ke telinganya, perlahan kubisikkan dua kalimat syahadat. Lalu kuulangi perlahan untuk menuntunnya. Bu Min terlihat kepayahan mengikuti. Atau mungkin konsentrasinya sudah separuh pergi. Kucoba lagi. Kali ini kutuntun dengan kalimat yang lebih pendek, kalimat tauhid. "Laa Ilaaha illallah ...." Bu Min tidak bereaksi. Ku usap kepalanya seraya kembali menuntun kalimat tauhid. Ku ulangi, lagi dan lagi. Sesekali kuselipkan kalimat penyemangat, bahwa ia akan memenangkan pertarungan ini. "Ayo, Bu. Bisa. Ayo kita coba lagi ...." Hampir setengah jam berlalu. Waktu terasa berjalan sangat lambat. Bersyukur, kerja keras Bu Min mulai membuahkan hasil. Lidahnya makin bisa mengikuti apa yang ku tuntunkan. Terbata-bata. Penuh kepayahan. Namun bisa sampai tuntas. Jangan tanya lagi air mataku. Tumpah ruah saat menyaksikan kesungguhan perjuangan seorang manusia, untuk terakhir kalinya. Sampai ... Perjuangan itu mencapai puncaknya. Setelah rampung mengucap kalimat tauhid, rampung pula deru nafas di dada. Bu Min berpulang pada pemilik sejati. Dua anak Bu Min, Ipung dan Yana, menangis tergugu. Ratapan mereka terasa menyayat hati. Begitupun aku, mata ini terus membasah. Sekalipun wajah tenang Bu Min menjadi mimik terakhir, tetap saja, seindah apapun sebuah kematian, kesedihan tetap menggelora. Bersebab fisik tak lagi bisa bersua, untuk selama-lamanya. Sore menjelang maghrib, Urusan pemandian jenazah telah usai. Aku pamit pada Ipung untuk pulang ke rumah. Menurutnya, malam ini juga jenazah almarhumah akan dimakamkan. "Pung, Ibuk pulang dulu sebentar, ya. Mau angkat jemuran yang tadi masih diluar. Nanti ba'da maghrib Ibuk balik lagi," ucapku pada anak sulung Bu Min. Ipung berkali-kali mengucapkan terima kasih. Ia menawariku untuk mengantar, tapi langsung kutolak. Nenek enam cucu ini Alhamdulillah masih diberi kesehatan. Aku langsung melangkah pulang. Sesampainya di rumah, lekas mengangkat jemuran, bebersih badan, lantas sholat maghrib. Seusai sholat, tanpa diminta memory berputar mundur sejenak. Saat menalkinkan, konsentrasiku sempat agak oleng. Beberapa kali harus menyaksikan realita yang ... akh! Membuat hati ini miris. Beberapa tetangga yang menengok Bu Min, sesekali mengarahkan handphone bagus untuk memotretnya. Cekrek!. Dalam kondisi Bu Min yang tengah kepayahan. Duhai ... untuk apa? Kenang-kenangan? Bukankah masih banyak cara untuk mengenang? Bukankah lebih baik memberi kenanganan yang utama, dengan menyokong perjuangannya? "Mari ikut mendo'akan." Seru hatiku kala itu Argh ... Astaghfirullah Hatiku kian menangis, saat menyaksikan Yana, putri bungsu Buk Min, sepanjang aku menalkin, sepanjang itu pula ia sibuk dengan handphone-nya. Membuat video di menit-menit terakhir sang bunda, seraya satu tangan berkali-kali menyeka air mata. Duhai, Sayang ... Ini ibumu sedang berjuang. Tak inginkah kau memompa kekuatan? Setidaknya agar beliau mampu bertahan, dari serangan syetan yang akan terus membelokkan lidah, di kesempatan terakhirnya Ambil posisiku, Sayang ... Sadarkah, Nak ... Hanya untuk sebuah kenangan yang bertahun kemudian akan menghilang, kau tukar dengan sesuatu tak tergantikan. Kesempatan. Kesempatan berbakti sepenuh hati, saat raganya masih bisa kau lihat. Kesempatan mewujudkan cinta, menuntunkan kalimat tauhid sebagai bekal kehidupan alam selanjutnya. Yah ... nak, Berilah bekal itu, Tuntunlah ibumu, Tapi ... akh, iya, dia bukan anakku. -- Kini aku memiliki satu pesan untuk kalian, anak-anakku ... Jika saat agung itu tiba, Talkinkan aku, hingga ujung waktu Percayalah ... Aku lebih membutuhkan itu Aku sangat membutuhkan itu Aku ingin lisanmu yang menuntunku Tangan berlekas melipat mukena, lalu menyeka bulir bening yang membasahi pipi berkulit keriput. Malam ini, aku berniat menelpon Gina dan Rumi, untuk menyampaikan permintaan ini. "Talkinkan aku, anakku ..." [] ** #copas

Sabtu, 12 Januari 2019

Daftar Grup Chat WA Pejuang OSN ~~ SMP & SMA

Daftar Grup Chat WA Pejuang OSN ~~ SMP & SMA

Ayo gabung !! ^^

#SMA
OSN Matematika SMA: https://chat.whatsapp.com/KsLOq9RppAh9Wu4Y9wLNhB

OSN Fisika SMA: https://chat.whatsapp.com/GTFS478hE0Z7swf7RXLFM8

OSN Kimia SMA: https://chat.whatsapp.com/CKMcaxj1lu66VefFta6Swz

OSN Biologi SMA: https://chat.whatsapp.com/JkHP3ewmvq2KelY6UNjZnk

OSN Astronomi SMA: https://chat.whatsapp.com/H8ZVwxWn63x7hC4HucZ92K

OSN Kebumian SMA: https://chat.whatsapp.com/FOQCwFOBZ3N5Bn18NC86RB

OSN Komputer SMA: https://chat.whatsapp.com/IFYd5eM121Y46joW167t56

OSN Ekonomi SMA: https://chat.whatsapp.com/ErkjyRNvEzy8Mn1q9Ry2Xy

OSN Geografi SMA: https://chat.whatsapp.com/ELscckcHFpc5D3YDQ2CH8r

#SMP
OSN Matematika SMP: https://chat.whatsapp.com/GQjGeSWbOQ2JJgWqSahZAX

OSN IPA SMP: https://chat.whatsapp.com/KutOrUWNySgKhIUdSIi6d0

OSN IPS SMP: https://chat.whatsapp.com/HelYkfOmGuh6YBabjvC8Pj

Semoga bermanfaat!!

Jumat, 11 Januari 2019

ALIANCE

Anak-anak Sholeh dan Sholehah

Presentasi Tanpa PowerPoint

Rapat Peningkatan Mutu MAN Insan Cendekia Jambi

Rabu, 09 Januari 2019

DOSA JARIYAH,SETELAH MENINGGAL DOSA TERUS MENGALIR

*DOSA JARIYAH,SETELAH MENINGGAL DOSA TERUS MENGALIR

~~~~~~~🌴🌴

*_Sangat rugi, jika kita mati membawa dosa jariyah, dosa terus mengalir sampai hari kiamat_*


Contohnya:
_Pernah share video porno, itu tersebar setelah kamatiannya dan ia belum bertaubat_

_Pernah share foto membuka aurat di media sosial dan tersebar serta dilihat oleh laki-laki_

_Pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh, ia belum bertaubat dan belum memperbaiki dan membenarkan ajaran yang tersebar tersebut_


Jika ia bertaubat dan ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yang yang ia ajarkan dan ia sebar, akan diampuni oleh Allah


*Berikut beberapa dalil adanya DOSA JARIYAH*

Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadita berikut:

_“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan_ *_DOSA ORANG YANG MELAKUKAN SESUDAHNYA, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”_* *[HR.MUSLIM]*


Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan *menanggung* dosa orang yang mengikutinya.


_“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan MEMIKUL DOSA-DOSA ORANG YANG MEREKA SESATKAN, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan)._ *(QS. an-Nahl: 25)*


Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati dan meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan.

Dampak inilah yang dimaksud dalam ayat:

_“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekas (dampak) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”_ *(QS. Yasin: 12)*


*Cara bertaubat dari DOSA JARIYAH*

*_Yaitu dengan cara bersungguh-sungguh bertaubat,_* jika sudah menyebarkan kejelekan, maka berusaha menghilangkannya dan mencari agar dihapus. Jika sudah mengajarkan, maka berusaha *_memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang ia sebar._*

Jika sudah berusaha mencari, tapi yang kita sebarkan tidak ditemukan, semoga ini dimaafkan karena sudah di luar kemampuan hamba dan bertakwa semampu kita:

Allah berfirman,

_“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.”_ *(Al-Baqarah ayat 286)*

Wallahu a'lam

(Sumber:MuslimAfiyah)
Oleh: Mutiara Risalah Islam

>>>>>>>📗<<<<<<<

Nama-nama Rasulullah _Shallallahu 'alaihi wasallam_*

*Nama-nama Rasulullah _Shallallahu 'alaihi wasallam_*

بسم الله الرحمن الحيم
.6.و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَمِّي لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً فَقَالَ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ

*Artinya*
Dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan beberapa nama kepada kami yang merupakan nama beliau pribadi, sabdanya: *"Aku bernama Muhammad, Ahmad, Al Muqaffa (sama dengan nama Al Aqib, penutup), Al Hasyir, Nabiyyut-Taubah dan Nabiyyur-Rahmah".* HR. Muslim (W. 261 H)

*Istifadah*:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai banyak sekali nama panggilan, seperti Muhammad, Ahmad, Al-Mahi, Al-Hasyir dan lainnya. Adapun yang memanggil beliau dengan kuniyah  beliau seperti Abu al-Qasim, dan adapula yang memanggil beliau dengan Laqabnya, seperti Al-Mustafa dan lainnya.

Namun semua nama paaggilan itu adalah nama-nama mulia yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Menurut  Abu Bakar al- Araby al-Maliky, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai 1000 nama panggilan. Menurut Ahli bahasa : dinamakan *Muhammad dan Ahmad* itu artinya orang yang terpuji, yaitu orang yang melakukan banyak kebaikan. sedangkan menurut Ibnu al-farisi: dinamakan *Muhammad dan Ahmad* itu karena keluarganya menamakannya karena berhrap beliau mempunyai sifat yang terpuji. Beliau juga mengatakan bahwa dirinya *Al-Mahi* yang artinya orang yang menghapus atau memberantas kekufuran di Mekkah, Madinah, dan di beberapa daerah arab. Beliau juga mengatakan bahwa dirinya *Al-Hasyir* yaitu orang yang mengumpulkan umatnya dihari kiamat kelak.

Kita Masih Punya Harapan

Hikmah Pagi: Kita Masih Punya Harapan

Bertahun-tahun umur ini habis begitu saja, tidaklah kami sadari kalaulah kehidupan yang selama ini dijalani habis dalam keadaan menyimpang. Tak terasa tiba- tiba hati ini bergetar hebat seperti disambar petir besar, gemetarlah anggota tubuh ini ketika mengetahui kalau sudah bertahun-tahun lewat tidak ada sesuatu yang kami persiapkan untuk masuk liang lahat.

Hati ini merasakan penyesalan dan  kami tidak bisa menguasai diri kami, kecuali kucuran air mata yang terus mengalir ke pipi sedih atas sikap yang melampaui batas dan dosa-dosa yang pernah diperbuat. Padahal Allah mengingatkan dalam firmannya,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ

Maka apa kah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main saja dan kamu tidak akan di kembalikan kepada kami “(Q.S. Al Mukminun: 115).

Sesungguhnya keburukan itu membuat aura wajah menjadi gelap, juga kegelapan di hati dan kuburan, kelemahan pada badan, dan mempersempit rezeki serta menimbulkan rasa kebencian terhadap sesama.

Dan kebaikan itu menerangi wajah, mempertajam cahaya di hati, mempermudah datangnya rezeki, mendatangkan kekuatan pada tubuh dan menimbulkan cinta terhadap sesama.

Dulu Fudlail Ibn Iyadl seorang penyamun, pada suatu ketika ia sangat terpikat dengan seorang wanita maka datanglah suatu malam beliau menyelinap ke rumah wanita tersebut, tatkala beliau memanjat tembok, tiba tba saja beliau mendengar lantunan ayat al-Qur’an,

“Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk hati mereka guna mengingat Allah serta tunduk kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan jangalah mereka seperti orang-orang sebelumnya telah turun Al kitab kepadanya, kemudian berlalu masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras dan mayoritas mereka adalah orang-orang yang Fasiq. (Q.S. Al-Hadid: 16).

Tatkala mendengarnya ayat itu beliau gemetar, teringat akan dosa yang ia lakukan setelah itu. air mata beliau selalu bercucuran, ia bertaubat kepada Allah dan meninggalkan perbuatan yang selama ini ia lakukan sampai ia menjadi seorang Ulama di zamannya yang sangat disegani dan fatwanya menjadi rujukan. 

Maka benar ungkapan sebuah sya’ir,

لَيْسَ مَنْ يَقْطَعُ طُرُقًا بطلاً *** إِنَّمَا مَنْ يَتَّقِ اللهَ البَطَلُ

Tidaklah seseorang memutus jalan-jalan kebathilan, karena orang yang bertaqwa kepada Allah yang tampil sebagai pemenang.

Maka ada ungkapan yang menarik,

قُبُوْرُنَا تُبْنَى وَنَحْنُ مَا تُبْنَا *** يَا لَيْتَنَا تُبْنَا مِنْ قبل مَا تُبْنَى

Kuburan kami sudah menanti (dibangun) dan kami belum juga mempersiapkan (taubat), andai saja kami mempersiapkannya sebelum kuburan kami dibangun.

Maka menyesal pasti di belakang tidak pernah di depan, maka mari kita berdo’a semoga hari-hari kita senantiasa dijaga dan dilindungi oleh Allah Aamien Allahumma Aamien.
Al-Faqir Ila Allah, ZA.

Penyakit Penghapus Berkah

Penyakit Penghapus Berkah Sindrom Abu Jahal By: Sonny Abi Kim Penyakit ini bukan hanya bisa menghapus keberkahan, bahkan di level berikutnya penyakit ini bisa menutup pertolongan Allah dalam hidup. Apa jadinya hidup ini ketika Allah sudah tidak mau lagi menolong kita? Adakah selainNya? 'Warisan Abu Jahal...', begitu saya menyebut penyakit ini. Sindrom yang betul-betul harus disadari, untuk kemudian kita buang jauh-jauh. Allah menyebutkan penyakit ini dalam QS. Al Anfal (8) ayat 47. وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ .... "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya)...." Ketika musyrikin Makkah bergerak ke lembah badr, dengan kekuatan 1.300 pasukan, persenjataan lengkap, dan persiapan sempurna. Berbicaralah Amr bin Hisyam alias Abu Jahal selaku komandan umum; "Kita tidak akan pulang sebelum mengambil alih Badr, membinasakan Muhammad dan para sahabatnya, menetap disana selama tiga hari sambil menyembelih unta, makan-makan, minum khamr, dan menikmati nyanyian dari para biduan, hingga bangsa Arab mendengar keberadaan dan cerita tentang kita, setelah itu untuk selamanya bangsa Arab akan segan terhadap kita." Kita sudah tahu akhir cerita dari perang Badr, Abu Jahal terbunuh, pasukan musyrikin Makkah harus merasakan kekalahan telak, padahal dalam keadaan yang lebih siap, lebih banyak dan lebih kuat. Yang ingin saya bahas dalam tulisan ini adalah dua penyakit yang menjadi sumber kerugian dan kekalahan dalam hidup. Dan dua hal itu terbaca dengan jelas dalam pidato Abu Jahal diatas. 1. Arogansi / Kesombongan Ini adalah satu hal pasti yang akan menghilangkan berkah dalam hidup, satu hal yang akan menutup pertolonganNya. Sombong itu bukan tentang berpakaian bagus atau berkendaraan mahal, tapi kata Rasulullah ada 2 indikator yang menjadi paramater bahwa kita sedang terjangkiti penyakit ini; menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Gejala penyakit; - merasa lebih dari yang lain - memicingkan mata kepada orang lain - merendahkan sesama - berat menerima kritik - ' tidak betah' mendengarkan orang lain, lebih-lebih jika yang berbicara adalah orang levelnya lebih rendah dalam pandangan duniawi. Dan turunan dari penyakit yang pertama ini adalah sindrom yang kedua; 2. Ingin dilihat orang lain Niat yang sempit, melakukan sesuatu hanya untuk dinilai manusia. Berjuang untuk bisa sukses dalam hidup, berkarya, berupaya untuk bisa meraih pencapaian-pencapaian hebat dalam karir atau usaha, hanya untuk membuat orang lain kagum. Jika sudah begitu, tak peduli sehebat apapun; nol besar nilainya disisi Allah. Gejala pertama; Ketika yang kita betul2 pedulikan adalah "Apa kata orang?" Khawatir sekali dengan "apa kata orang". Memutuskan sesuatu dengan pertimbangan "apa kata orang". Rela bayar cicilan seumur hidup, demi "apa kata orang". Kita letakkan kebahagiaan di mulut orang lain. Mati2an melakukan apapun demi mengesankan orang lain. Ada rasa puas yang luar biasa ketika berhasil membuat orang lain terkesan. Seakan sudah tidak terlalu dihiraukan bagaimana Allah melihat, yg penting bagaimana orang lain melihat. Gejala kedua; Mudah tersinggung, mudah sakit hati, mudah sekali merasa diremehkan. Betapa haus sekali akan penghargaan & pengakuan dari orang lain. Ingin selalu terlihat, ingin selalu tampil, ingin selalu dikenal, ingin selalu disebut, ingin selalu diketahui, Ingin selalu dihargai. Ini saya, ini saya... Mudah kecewa, mudah marah, Memang selalu begitulah akhir ceritanya bagi siapa saja yang menaruh harapan pada selain Allah. Gejala ketiga; Biasanya diikuti juga dengan gejala tambahan, yaitu kondisi perasaan yang amat bergemuruh untuk bersaing dengan orang lain dalam urusan dunia. Seolah-olah hidup hanya tentang persaingan, untuk saling mengalahkan satu sm lain. Hidup yg dipenuhi dengan ambisi2 sempit. Yang menjadi hobinya adalah membandingkan-bandingkan. Jika tidak segera disadari, yang paling bahaya dari itu semua adalah puncak penyakit berupa hati yang penuh dg kedengkian. Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah. Tidak lelah kah hidup seperti ini? ----------------------- Semoga menjadi bahan renungan kita bersama, khususnya terutama untuk yg menulis tulisan ini, semoga menjadi cermim. بارك الله فيكم.. Sonny Abi Kim, #WasiatKebekahan #GenerasiBerkah

Selasa, 08 Januari 2019

Salah Jalan Salah Tujuan

Salah Jalan Salah Tujuan Ada cerita horor yg dulu sering kita dengar dari zaman kita kecil, anak anak sedang bermain petak umpet bersama teman temannya, karena terlalu semangat sehingga dia gak sadar sudah tersesat jauh di dalam hutan. Yang akhirnya membuat dia gak tau lagi kemana arah jalan pulang. Gelisah, khawatir dan takut akan kemana arah jalan pulang yg akan ditempuh Sama hal nya seperti hidup ini saudaraku. Jangan sampai kita menjadi salah jalan untuk menemukan tujuan hidup kita sebenarnya, yg ternyata saat ini kita bukan sedang menuju Allah untuk menjadi hambaNya Allah, malah menjadi Hamba nya dunia yg super sibuk dengan semua aktifitas keduniaan kita selama ini. Bagaimana tanda tanda nya jika kita menjadi hamba nya dunia? Ketika sibuk dengan aktivitas keduniaan kita, saat adzan berkumandang kita tidak ingin bergegas memenuhi panggilan adzan tersebut. Kita sudah merasa biasa mengacuhkan panggilan Allah yg agung, yg maha pemberi solusi. Kita sering menempatkan sholat hanyalah penggugur kewajiban saja. Kita menyisakan waktu untuk Allah hanya lah di sisa sisa wktu kita. Ketika meeting dengan atasan sudah selesai, barulah kita jalankan sholat walaupun waktu nya sudah hampir masuk waktu sholat berikutnya. Dengan alasan menjaga profesionalisme kita. Sepakat, jika kita bekerja harus profesional. Namun ada profesionalisme yg paling wajib kita junjung tinggi, yaitu profesionalisme kita sebagai Hamba Nya Allah . Jangan sampai kerja yg harus nya bernilai ibadah, menjadi sia sia krna kita tidak memprioritaskan Allah dalam pekerjaan kita. Apakah Allah tidak lebih penting dibandingkan atasan kita? Apakah Allah tidak lebih penting dari perusahaan kita? Benarkah pemikiran seperti ini? Bukankah tujuan kita diciptakan hanyalah utk beribadah kepada Allah? ( QS. Adz Dzariyat: 56 ) Trus dengan mengandalkan kemampuan kita, kita sibuk mencari solusi terhadap permasalahan yg sedang kita hadapi, tanpa pernah benar benar berharap bantuan Allah dalam menyelesaikan masalah kita..? Bukankah mudah bagi Allah jika ingin membereskan semua persoalan hidup kita jika Allah sudah berkehendak? Jangan jangan doa kita selama ini hanya Lipsing , tidak disertai dengan pengharapan penuh untuk dikabulkan. Tanda tanda lain kita sudah menjadi hamba dunia adalah, jika saat kita bangun tidur pertama kali, yg kita ingat bukan Allah, melainkan hal lain selain Allah. Mari saudaraku kita check diri kita masing masing. Manakah yg lebih sering kita lihat, hp kita atau Alqur'an kita? Atau jangan jangan kita gak pernah ada waktu untuk membuka Alqur'an? Padahal semua solusi hidup lengkap dijelaskan di Alqur'an. Hadist Qudsi : Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, Allah berfirman, wahai anak Adam, sempatkanlah diri kalian untuk beribadah kepadaku maka akan kupenuhi dadamu dengan kekayaan dan aku tutupi kefakiranmu, dan jika engkau tidak melakukannya, aku akan penuhi dadamu dengan kesibukan dan aku tidak akan menutupi kefakiranmu (HR Ahmad, issamudin as sababati jamiul ahadisil qudsiyyati, jilid 3 t.t : 296-297) Sebelum semua nya terlambat, yuk kita renungkan apa yg kita cari sebenarnya di dunia ini. Apakah keberkahan? Cinta nya Allah? Atau hanya semata mata harta kekayaan dunia? Jabatan? Pengakuan?pujian?eksistensi? Dan ketahuilah saudaraku, jika engkau hadapkan hidup mu untuk mengejar dunia, sejatinya ia hanya akan menjadi kebahagiaan semu nantinya. Ketika semua tujuan itu sudah kita capai, ternyata kebahagiaan sejati tetap tidak pernah kita dapatkan. Sudah berapa banyak kasus orang kaya raya yg harus mengakhiri hidup nya dengan bunuh diri? Jika uang satu satu nya tujuan dan sumber kebahagiaan, harus nya org yg paling bahagia di dunia ini adalah org org yg punya kekayaan luar biasa. Namun tidak demikian faktanya. Selagi masih punya kesempatan utk memperbaiki, mari kita tingkatkan ketaatan kita, kita prioritaskan Allah di atas segala gala nya. Bukan berarti dunia tidak penting, namun cukup letakkan dunia di genggamanmu, jangan letakkan di hatimu. Jadilah hamba Allah yang Peacefull Fighter . Raga bekerja maksimal, namun hati tetap berzikir dan berserah padaNya.

LANCAR KENA BUNGA, TELAT KENA DENDA, PELUNASAN DIPERCEPAT KENA PINALTI !! “

LANCAR KENA BUNGA, TELAT KENA DENDA, PELUNASAN DIPERCEPAT KENA PINALTI !! “ Mau bantu apa mau buat melarat..?? - - - Ya itulah jerat riba. Ibarat kata maju kena mundur kena, ke kanan salah ke kiri salah. Seperti yang di alami oleh mas Dede Risnandar, Ingin membebaskan diri dari jeratan riba, Dede akhirnya melunasi seluruh hutangnya. Namun dirinya terkejut ketika harus menbayar PINALTY sebanyak 4 kali dari angsuran atau percepatan pembayaran sebesar Rp. 41.600.024. Ini kisah nya : Fakta terjadi kepada saya sendiri, niat baik ingin segera terbebas 100% dari Riba, makanya saya percepat pelunasan di bank dengan segala cara saya lakukan. Tapi apa faktanya, namanya Bank : lancar kena bunga, macet kena Denda dan dipercepat pelunasin pun masih kena pinalty. Astagfirullah kejam sekali ini bank, padahal banyak pegawainya yang muslim. Seharusnya mereka senang saya lunas sebelum waktunya (ini fikiran saya). Tapi beda dengan bank, mereka menilai ini pelanggaran makanya saya kena pynalty. (kaya bermain bola saja, bank menggunakan pynalty segala, siap-siap saja di akhirat pada tanggung dosanya). Bayangin saja kawan sisa hutang saya, seharusnya 18 x Rp. 10.400.000 = Rp. 187.200.000 Tapi karena di percepat pelunasan menjadi = Rp. 205.946.441 Masya allah sambil elus dada, apa sebutan yang pantas buat mereka. Memang letak kebodohan saya pertama kali pada saat saya tandatangani Perjanjian Kerjasama (PK) , tidak di dengarkan dan tidak di pelajari secara terperinci, tertulis pelunasan di percepat kena pinalty 4 x angsuran. Singkat cerita segala usaha sudah saya lakukan dari mulai nego, kirim surat permohonan keringanan, triparted dsb. Namun tetap BANK ini tetap dengan keputusanya semua nihil hasilnya. Dan semoga Allah memberikan kemudahan jalan yang diridhoi apa yg akan saya lakukan ini. amin. Pesanya: kalo terpaksa harus pinjam modal buat usaha carilah yang tanpa Riba, jangan seperti saya jadi budak Bank karena usaha saya. Allah subhanahu wata’ala juga menghilangkan keberkahan harta dari hasil riba dan pelakunya dicap melakukan tindakan kekufuran, sebagaimana firman-Nya, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah:276) “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS. Al-Baqarah:279) Saya yakin masih banyak teman2 kita yang banyak mengalami kejadian serupa dengan mas dede.. yang punya pengalaman, boleh cerita di kolom komentar ya.. Share ya, biar memberi peringatan dan manfaat bagi yang lain :) Note : Buat yang ingin belajar usaha tanpa riba dari awal baik online mau pun offline silakan join di grup " MUSLIM ENTREPRENEUR UNIVERSITY " ini link nya ya https://goo.gl/So7UuQ https://goo.gl/So7UuQ Banyak ilmu, solusi dan informasi di grup ini. Salah satu cara meningkatkan penghasilan adalah dengan menguasai cara beriklan.. Temukan caraberiklan yg simpel namun mengundang respon pembacanya.. http://meuindonesia.com/copywriting http://meuindonesia.com/copywriting http://meuindonesia.com/copywriting Salam LUNAS , Tinggalkan RIBA !!!

Hikmah : Harga Seorang Tamu

” HARGA SEORANG TAMU “ Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah karena perilaku suaminya. Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan. Lalu wanita tersebut keluar meninggalkan Rasulullah dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasul saw. Setelah beberapa waktu... Rasulullah pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah bersabda kepada sang suami : "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini." Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah. Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. Dia lakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya. Ketika Rasulullah akan pergi dari rumahnya setelah beliau mendapatkan kemuliaan dan merasa bahagia dengan keridhoan pasangan itu. Rasulullah bersabda kepada suaminya : "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar." Maka sang istri melihat Rasulullah keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakang Rasulullah. Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya. Maka Rasulullah bersabda : "Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala', bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu." "Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya." Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH. Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau dewasa. Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit. Rasulullah bersabda : "Jika ALLAH menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka ALLAH akan memberikan hadiah kepada mereka. Para sahabat bertanya : "Hadiah apakah itu, ya Rasulullah...............?." Rasulullah bersabda : "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan menghapus dosa-dosau penghuni rumah." Rasulullah bersabda : "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk ke dalamnya." Rasulullah bersabda : "Tamu adalah penunjuk jalan menuju Surga." Rasulullah bersabda : "Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." Marilah kita semua rela untuk menyediakan diri, menyediakan kasih sayang dengan cara saling berkunjung, bersilaturahmi menguatkan tali ukhuwah islamiyah antara sesama saudara muslim..... Semoga kita semua dan orang yang meng #SHARE tulisan ini kelak menjadi tamunya allah dan mendapat syafa'at oleh Rasulullah saw.. Aamiin...

Tausyiah : Anjing dan Kambing

Kambing Dan Anjing Suatu hari, seorang ulama besar dan maha guru di zamannya, yaitu Syeikh Ibrahim bin Adham رضي الله عنـه pernah teribat dialog dengan seseorang yg tidak percaya dengan eksistensi BAROKAH. Orang itu lalu berkelakar, "Yg namanya BAROKAH itu jelas tidak ada (hanya mitos)..!" Mendengar perkataan orang itu, lantas Syeikh Ibrahim رضي الله عنـه menjawab, "Pernahkah kamu melihat kambing dan anjing..?" Orang itu menjawab, "Iya tentu.." - Syeikh Ibrahim, "Mana keduanya yg lebih banyak ber-reproduksi dalam melahirkan ?" - Orang itu menjawab, "Pastinya anjing, karena anjing bisa melahirkan sampai 7 anak sekaligus, sedangkan kambing hanya mampu melahirkan 3 anak kambing aja.." - Syeikh Ibrahim, "Coba perhatikan lagi di sekelilingmu, manakah yg lebih banyak populasinya antara kambing dan anjing ?" - Orang itu menjawab, "Aku lihat kambing lebih mendominasi, jumlahnya lebih banyak dibandingkan anjing.." - Syeikh Ibrahim, "Bukankah kambing itu sering disembelih ? Entah itu buat hidangan jamuan tamu, Qurban, Aqiqah ato hajat lainnya. Tapi ajaibnya, species kambing tak kunjung punah dan bahkan jumlahnya justru nampak melebihi anjing.." - Orang itu menjawab, "Iya, iya betul sekali.." - Syeikh Ibrahim, "Begitulah gambarannya BAROKAH...!" - Orang itu lalu berkata, "Jika Tamsilnya begitu, lalu kenapa justru yg mendapat BAROKAH, bukan anjing..?" Syeikh Ibrahim رضي الله عنـه kemudian menutup dialog itu dengan jawaban yg cukup menyentil, "Karena kambing lebih memilih tidur di awal malam, tapi ia selalu bangun sebelum fajar, dan disaat itulah ia mendapati waktu yg penuh dengan Rahmat اَللّهُ سبحانه وتعالى , hingga akhirnya turunlah BERKAH kepadanya.. Beda halnya dengan anjing, ia doyan menggonggong sepanjang malam, tetapi disaat menjelang fajar, ia malah pergi tidur sampai melewatkan saat² turunnya kucuran Rahmat اَللّهُ سبحانه وتعالى dan ia pun tidak kebagian Berkah....!" ‎ مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِىِّ اْلعَظِيْمِ‎

BIARKAN ANAK KECIL DI MESJID

BIARKAN ANAK KECIL DI MESJID
By. Rezha Rendy

"Tolong donk anaknya jangan dibawa ke mesjid! Kan Anda tahu agama.."

Terhitung sudah 2x saya pindah mesjid karena ada aturan anak kecil dilarang dibawa ke mesjid. Jujur geram rasanya..

Saya sedari kecil selalu diajak ke mesjid oleh ayah saya sehingga mesjid terasa dekat dan tidak asing dihidup saya. Ketika ada masalah dalam hidup.. Saya langsung ke mesjid seperti sudah otomatis karena pengajaran ayah saya.

Alhamdulillah saya termasuk anak kelahiran di zaman belum terlalu rusaknya zaman saat itu.. Tidak seperti hari ini dimana pergaulan bebas, narkoba, LGBT, dll merebak dengan santainya di lingkungan dan semakin jauhnya orang dari mesjid.
Walhasil ketika anak zaman now kena masalah larinya ke hal-hal yang dilarang agama.

Geram rasanya.. Saya ingin berkata ke semua..
"Justru karena saya tahu ilmunya olehkarenanya saya bawa anak ke mesjid!"

Lupakah dulu Hasan dan Husein main disekitaran Rasulullah saat sholat bahkan menaiki Rasulullah ketika sujud?!

"Suatu hari, saat Rasulullah menyampaikan khotbah, dua cucu kesayangannya, Hasan dan Husein muncul. Kedua bermain di sela-sela shaf, berjalan-jalan lalu terjatuh, berdiri lagi dan kembali bermain.

Melihat dua cucunya, Rasulullah turun dari mimbar. Digendongnya Hasan dan Husein, lalu bersabda,

Maha Benar Allah dan Rasul-Nya yang pernah berfirman bahwa harta dan anak-anak adalah fitnah. Ketika melihat keduanya, saya tidak tahan untuk menggendongnya.

Rasulullah kemudian melanjutkan khotbah.

Dalam riwayat lain dalam Musnad Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA, Rasulullah mengimami para sahabat sholat Isya. Saat sujud, Hasan dan Husein naik ke atas punggung Rasulullah. Rasulullah mengangkat kepalanya dan menahan dengan lembut kedua cucunya itu dengan tangan.

Rasulullah lalu mendudukkan keduanya di sampingnya dan melanjutkan sholat. Tetapi, Hasan dan Husein mengulanginya sampai sholat Rasulullah selesai.

Kemudian, Rasulullah memangku dua cucunya di atas pahanya. Abu Hurairah kemudian berdiri.

"Ya Rasulullah, biar saya antaran mereka pulang ke rumah ibunya," kata Abu Hurairah.

"Tidak usah," jawab Rasulullah.

Rasulullah kemudian berbicara kepada kedua cucunya.

"Pulanglah ke rumah ibu kalian!" kata Rasulullah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)

Maka saya mengajak kepada semua yang membaca ini.. Mari dekatkan anak-anak kita dengan mesjid..
Dan jangan larang anak kecil di mesjid.

Terakhir..
Saya teringat seorang anak yang saat masa kecilnya nakal namun namanya harum saat dewasa karena menaklukan Konstantinopel.. Kehadirannya bahkan sudah dikabarkan Rasulullah jauh hari sebelum ia hadir..

Dialah Muhammad Al Fatih..
Dan ia berkata..

"Jika suatu saat masa kelak kamu TIDAK lagi mendengar bunyi bising dan gelak tertawa anak-anak riang di antara shaf-shaf Shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan kejatuhan Generasi muda kalian di masa itu."

#JanganLarangAnakKecilDiMesjid

Ada yang mengalami hal yang sama?

SHARE yang setuju agar anak-anak kembali ke mesjid.

Tausyiah : Berkah

BERKAH;
Kata "Berkah" berasal dari  kata bahasa Arab BIRKAH maknanya SUMUR.

Sumur adalah sumber air yang terus  memberi dan mengalirkan air meskipun ditimba terus menerus.

Air adalah segalanya. Tampa air tak ada kehidupan.

Terjemahan dari Bahasa Arab di bawah ini adalah ;

"BERKAH itu adalah salah satu dari Bala Tentara Rahasia Nya Allah yang diutus kepada siapa saja yang dikehendaki Nya.

Jika Berkah itu mampir  ;
- pada Harta, maka harta kita akan terus tumbuh dan bertambah.

- pada Anak, maka anak kita akan menjadi sholeh, membanggakan dan membahagiakan.

- pada Badan, maka badan kita akan selalu sehat dan kuat

- pada Waktu,  maka waktu kita akan selalu panjang dan bermanfaat,

- pada Hati, maka hati kita selalu terasa bahagia  tenang, damai dan senang.

Perbanyaklah berdoa memohon BERKAH di setiap kesempatan.

Yaa Allaah, kami memohon anugerahilah kami KEBERKAHAN dalam semua hal dalam kehidupan kami.
Berkati anak, badan, waktu dan hati kami dengan cahaya kasih sayangMu yaa Allaah"

( by a. hamid husain Jakarta.)

Pemanasan Global

https://drive.google.com/file/d/11gDbV3SaS8k4SFy5GGdEtVm1ppLmvChH/view?usp=sharing

Jumat, 04 Januari 2019

Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking

Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking
Oleh : Prof Agus Budiyono

Ada 3 hal ternyata tdk terlalu berpengaruh terhadap *kesuksesan*  yaitu: *NEM, IPK dan rangking*

Saya mengarungi pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2 & S3)
Kemudian sy mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju (AS, Korsel, Australia) dan juga di tanah air.
Saya menjadi saksi betapa *tidak relevannya ketiga konsep di atas* terhadap kesuksesan.
Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap *tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US*
Hasil penelitiannya ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan  rangking) *hanyalah faktor sukses urutan ke 30*
*Sementara faktor IQ pada urutan ke-21*
*Dan bersekolah di universitas/sekolah favorit di urutan ke-23.*

Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana: Anak anda nilai raport nya rendah *Tidak masalah.*
NEM anak anda tidak begitu besar?
Paling banter akibatnya tidak bisa masuk sekolah favorit.
*Yang menurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh thdp kesuksesan*

*Lalu apa faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itu ?*
Menurut riset Stanley berikut ini adalah sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan:

1. Kejujuran (Being honest with all people)
2. Disiplin keras (Being well-disciplined)
3. Mudah bergaul (Getting along with people)
4. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse)
5. Kerja keras (Working harder than most people)
6. Kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business)
7. Kepemimpinan (Having strong leadership qualities)
8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality)
9. Hidup teratur (Being very well-organized)
10. Kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products)

Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK.
Dalam kurikulum semua ini kita kategorikan *softskill.*
Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra-kurikuler.

✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊

JALAN-JALAN, BELAJAR, BAHAGIA